Blog Gw

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI DI DESA KENDUREN WILAYAH KERJA PUSKESMAS WEDUNG 1 KABUPATEN DEMAK



BAB I
PENDAHULUAN
 

A.    Latar Belakang Masalah
Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,            laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua payudara ibu, sebagai makanan utama bayi. Komposisi ASI ternyata tidak konstan, tidak sama dari waktu ke waktu. Faktor yang mempengaruhi komposisi ASI adalah stadium laktasi, keadaan nutrisi dan diet ibu (Soetjiningsih,1997).
Pembangunan dibidang kesehatan merupakan upaya yang penting dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa. Pembangunan kesehatan diarahkan pada terciptanya kesempatan yang lebih luas bagi setiap penduduk dan memperoleh derajat kesehatan yang merupakan upaya peningkatan pengetahuan (Promotif), pencegahan (Preventif), penyembuhan (Kuratif), dan pemulihan (Rehabilitatif) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Untuk mempercepat terciptanya program pemerintah dibidang kesehatan ini, berbagai usaha telah ditempuh antara lain pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan (WHO /UNICEF, 1994).
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang mutlak, yaitu pada 6 bulan pertama kehidupan. ASI mengandung zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi jika dibandingkan dengan susu sapi. ASI mempunyai kelebihan antara lain sebagai berikut :  Sebagai nutrisi terbaik, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan, meningkatkan jalinan kasih sayang, mempunyai kemampuan menolak penyakit infeksi, mudah didapat. Melalui ASI dapat dibina kasih sayang, ketentraman jiwa bayi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dengan demikian ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi dan mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki susu sapi (Utami R, 2001).
Saat ini tampak terjadi kecenderungan menurunnya penggunaan air susu ibu pada sebagian masyarakat terutama di kota- kota besar. Hal ini dapat menyebabkan suatu keadaan yang cukup serius dalam hal gizi bayi dan lebih jauh lagi pada kelangsungan hidupnya (WHO /UNICEF, 1994).
Menyusui bukan hanya cara untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi tetapi juga dapat merupakan salah satu cara untuk menjarangkan kehamilan. Semua manfaat menyusui ini telah diperkuat oleh pernyataan Presiden  RI dalam sambutan pada peringatan hari ibu ke-64 di Jakarta, 22 Desember 1990 dan pernyataan bahwa dekade 1990-2002 adalah dasa warsa untuk peningkatan dan perlindungan pemanfaatan ASI. Disampaikan pula bahwa dengan ASI kaum ibu  mempelopori peningkatan kualitas manusia Indonesia (WHO /UNICEF, 1994).
Gangguan gizi pada masa bayi dan anak dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi tersebut dikemudian hari. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa bayi akan tumbuh lebih sehat dan lebih cerdas dengan diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan. Semua ibu dapat menyusui, hanya sedikit sekali ibu yang benar-benar tidak dapat menyusui, sebagian ibu tidak dapat menyusui kebanyakan karena merasa ASInya kurang. Hal itu disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI sehingga merugikan bagi pelaksanaan pemberian ASI (Tjandrasa. M, 1996).
Fenomena yang masih sering dijumpai dimasyarakat adalah masih banyak ibu yang belum memberikan ASI pada bayinya sesuai dengan yang diharapkan. Kenyataan ini juga dijumpai penulis di masyarakat terutama di Desa Kenduren Wilayah Kerja Puskesmas Wedung 1 Kabupaten Demak, masih banyak ibu yang menyusui bayinya hanya karena menangis atau lapar.
Pencatatan di Puskesmas Wedung 1 Kabupaten Demak tahun 2005 melaporkan bahwa cakupan pemberian ASI di Kelurahan Kenduren masih sebesar 45%. Angka cakupan ini masih jauh dibawah target yang seharusnya sebesar 60%.
Sehingga perlu diteliti hubungan antara pengetahuan ibu tentang ASI dengan perilaku pembarian ASI di Desa Kenduren Wilayah Kerja Puskesmas Wedung 1 Kabupaten Demak.


B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah adakah hubungan  pengetahuan ibu tentang ASI dengan perilaku pemberian ASI 

Selengkapnya 




0 komentar:

Posting Komentar