BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan
pengobatan yang menggunakan cara invasif
dengan membuka bagian tubuh yang akan ditangani. Sebelum dilakukan pembedahan
ada beberapa hal yang penting yang harus dipersiapkan yaitu persiapan
preoperasi ( persiapan fisik dan mental ) Hal tersebut membantu memperkecil
resiko operasi karena hasil akhir suatu pembedahan sangat tergantung pada
penelitian keadaan penderita dan persiapan preoperasi (Carpenito, Lynda Juall,
1999).
Pada pasien pre operasi dapat mengalami berbagai
ketakutan .takut terhadap anestesi, takut terhadap nyeri atau kematian, takut
tentang ketidaktahuaan atau takut tentang derformitas atau ancaman lain
terhadap citra tubuh dapat menyebabkan ketidaktenangan atau ansietas (Smeltzer
and Bare, 2002).
Prevalensi sindrom cemas diperkirakan dalam
masyarakat sekitar 2% sampai 4%, dari populasi yang datang ke institusi
pelayanan umum, baik yang rawat jalan maupun yang rawat inap, terdapat sekitar
17% sampai 27% menunjukkan adanya sindrom cemas. Keadaan ini mempengaruhi
lamanya penyembuhan penyakit, jumlah pemeriksaan diagnostik yang dibutuhkan dan
jenis pengobatan yang diberikan.(Muslim Rusdi, 1991).
Keadaan pasien yang cemas akan mempengaruhi kebutuhan
tidur dan istirahat (Ruth F. Craven,
Costance J Himle, 2000). Tidur merupakan kebutuhan yang sangat penting pada
pasien preoperasi yang mengalami kecemasan. Proses biokimia dan biofisika tubuh
manusia mempunyai irama dengan puncak fungsi atau aktifitas yang terjadi dengan
pola yang konsisten dalam siklus sehari – hari. Bila irama ini terganggu
seperti gangguan pola tidur pada pasien pre operasi dapat mempengaruhi proses
biokimia dan proses biofisika yang dapat menyebabkan penyimpangan dari norma
kehidupan. (Hudak dan Gallo, 1997 ).
Berdasarkan data yang didapatkan dari Rumah Sakit
Tugurejo Semarang Tahun 2006 adalah 1456 pasien dan rata- rata perbulan 122
pasien diruang bedah ruang anggrek. (Catatan Rekam medik RSUD Tugurejo
Semarang). Pada pasien preoperasi yang terencana mengalami kecemasan yang
mengakibatkan terjadinya gangguan pola tidur antara 3 – 5 jam, sedangkan
kebutuhan tidur dan istirahat normal adalah antara 7 – 8 jam. (Gunawan L,
2001).
B. Perumusan
Masalah
Berdasarkan dari uraian pada latar belakang di atas,
maka permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah “ Bagaimana hubungan antara
tingkat kecemasan dengan gangguan pola
tidur pada pasien preoperasi?”
Selengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar