BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penyakit kencing
manis merupakan sejenis penyakit yang dapat dicirikan dengan keadaan
hyperglikemia (ketinggian kandungan glukosa dalam darah), terutamanya selepas
pengambilan makanan, pada pengidapnya hiperglikemia dapat mempengaruhi hampir
semua organ dan sistem tubuh. Dan jika tidak segera ditangani atau tidak
mendapat perawatan secara khusus dapat menyebabkan komplikasi darah kecil
(mikrovaskuler) seperti pada mata (retinopati diabetik), ginjal (nefropati ;
diabetik) juga pada saraf-saraf perifer (neuropati diabetik) dan dapat mengenai
pembuluh darah besar (makrovaskuler) seperti pada jantung
(http:/www.goolec.om/kencingmanis/index.html).
Diabetes Mellitus
merupakan penyakit kronis yang menyerang kurang lebih 12 juta orang. Tujuh juta dari 12 juta penderita diabetes
tersebut sudah terdiagnosis, sisanya tidak terdiagnosis. Di Amerika Serikat,
kurang lebih 650.000 kasus diabetes baru didiagnosis setiap tahunnya (Helathy
People, 1990).
Diabetes Mellitus
terutama preavalen diantara kaum lanjut usia. Diantara individu berusaia lebih
dari 65 tahun 8,6% menderita diabetes tipe II. Angka ini mencakup 15%, populasi
pada panti lansia. Di Amerika Serikat, diabetes merupakan penyebab utama
kebutaan yang baru diantara penduduk berusia 74 tahun dan juga menjadi penyebab
utama amputasi di luar trauma kecelakaan. Akibat penyakit dan hal ini sebagian
besar disebabkan oleh angka penyakit arteri koroner yang tinggi pada para
penderita diabetes (Brunner dan Suddart).
Angka rawat inap bagi
penderita diabetes adalah 2,4 kali lebih besar pada orang dewasa dan 5,3 kali
lebih besar pada anak-anak bila dibandingkan dengan populasi umum. Separuh dari
keseluruhan (http:/www.goolec.om/kencingmanis/ index.html).
Penderita diabetes
yang berusia lebih dari 65 tahun dirawat di rumah sakit yang setiap tahunnya.
Komplikasi yang serius dan dapat membawa kematian sering turut menyebabkan
peningkatan angka rawat inap bagi para penderita diabetes, maka selama klien
dirawat di rumah sakit, perawat yang selama 24 jam berada disamping klien
sangat diharapkan perannya, tidak hanya terhadap kedaan fisik klien, tetapi
juga psikologis klien dan memberi motivasi dan edukasi kepada klien tentang
pentingnya kepatuhan klien terhadap diet dengan tidak mengesampingkan aspek
asuhan keperawatan yang lain. (http:/www.goolec.om/ kencingmanis/index.html).
Berdasarkan hal di
atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul "Asuhan Keperawatan
Klien Diabetes Mellitus pada Ny. S di Ruang Penyakit Dalam C3 Lt. I RSDK XXX".
B. Tujuan Penulisan
dalam menyusun karya tulis ini penulis
mempunyai tujuan yaitu :
1. Mampu mengkaji dan mengetahui masalah yang
timbul pada klien diabetes mellitus yang dirawat di rumah sakit
2. Untuk memperoleh pengalaman secara nyata dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien diabetes mellitus di rumah sakit
3. Untuk mengetahui permasalahan yang timbul serta
hambatan-hambatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan klien Diabetes Mellitus
di rumah sakit serta upaya pemecahannya.
Selengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar