BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan
pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan
merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan
tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat
penting bagi pelayanan publik. Pada kondisi persaingan sempurna, dimana
pelanggan mampu untuk memilih di antara beberapa alternatif pelayanan dan
memiliki informasi yang memadai, kepuasan pelanggan merupakan satu determinan
kunci dari tingkat permintaan pelayanan.
Tingkat
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting dalam
mengembangkan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan
pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan
terhadap populasi sasaran. Umpan
balik dan informasi merupakan elemen yang penting dalam membangun sistem
pemberian pelayanan yang efektif, termasuk: tingkat kepuasan pelanggan dan
kualitas pelayanan.
Penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat sebagai mana yang dilakukan RSUD Tugurejo Semarang,
perlu mendapatkan perhatian, khususnya dalam hal peningkatan kualitas pelayanan
agar sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Keperawatan
sering disebut sebagai ujung tombak dari pelayanan yang ada di rumah
sakit, sebagai pelaksana asuhan
keperawatan, perawat selama 24 jam berada didekat pasien, sehingga perawat
memegang peranan yang cukup dominan dalam rangka memberikan kepuasan kepada
pelanggan atau pasien. Pelayananan keperawatan bersifat komperehensif, mencakup
pelayanan bio -psiko – sosio
– kultural dan spiritual. Dalam kepuasan hal terpenting adalah persepsi
pelanggan, bukan hal - hal yang aktual seperti yang dipikirkan produsen atau
pemberi jasa. Sehingga masyarakat sering
menilai baik buruknya pelayanan di instalasi rawat inap tergantung bagaimana kinerja dari perawat .
Dengan kualitas pelayanan rawat inap yang
memuaskan, akan mendorong pasien untuk tetap memilih rumah sakit Tugurejo apabila membutuhkan lagi fasilitas pelayanan
kesehatan. Pelayanan rawat inap
merupakan pusat kegiatan yang paling banyak terjadi interaksi antara perawat
dengan pasien, karena unit ini paling banyak memberikan pelayanan dibandingkan
dengan yang lainnya
RSUD Tugurejo
Semarang memperoleh akreditasi B Non Kependidikan pada tahun 2003. Melalui
pendekatan menajemen mutu terpadu, RSUD Tugurejo Semarang terus berusaha
untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan diseluruh
jajaran rumah sakit dengan upaya dan kerja keras seluruh jajaran rumas sakit.
Maka pada awal Januari 2006 terbentuklah Problem
Solving For Better Hospitals ( PSBH
) yang dahulu kita kenal dengan Gugus Kendali Mutu rumah rakit di setiap unit kerja. Melalui PSBH ini diharapkan mampu
memberi arah yang jelas mengenai kendali mutu masing masing unit kerja.
Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja pelayanan di
RSUD Tugurejo Semarang dilakukan penilaian Indekas Kepuasan Masyarakat ( IKM ) sebanyak 4 kali, adapun nilai rata-
rata dari Indekas Kepuasan Masyarakat (
IKM ) adalah 72,2 dengan kategoti C (
kinerja baik ).
B.
Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan mutu pelayanan
keperawatan dengan kepuasan pasien di instalasi rawat inap RSUD Tugurejo
Semarang.
Selengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar