BAB I
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia
adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat
bagi setiap penduduk dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai
salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Dalam sistem
kesehatan yang optimal agar dapat bekerja serta hidup layak sesuai dengan
martabat manusia. Tidak terkecuali warga negara yang telah berusia lanjut
(Depkes RI, 1994:1)
Usia lanjut merupakan golongan yang
dihormati sesuai dengan pengetahuan dan pengalamannya. Kelompok ini menjadi
sumber daya manusia yang potensial dan bermanfaat bagi peningkatan kehidupan
masyarakat namun secara alami kelompok tersebut mengalami kemunduran fisik,
biologik, mental maupun sosialnya. Perjalanan penyakit pada usia lanjut pun
mempunyai ciri tersendiri, yaitu bersifat menahun, semakin berat dan sering
penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker dan penyakit degeneratif lainnya
merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada orang berusia lanjut, sebagai
akibat proses ketuaan yang dialaminya. Oleh karena itu kelompok usia lanjut
memerlukan perhatian dan upaya khusus di bidang kesehatan (Depkes RI, 1994:2)
Pada umumnya pada usia lanjut menganggap
penyakit sebagai hal biasa, sehingga jarang memeriksakan diri, di samping itu
masih banyak petugas kesehatan yang belum memperhatikan gejala awal menurunnya
kondisi ini, meskipun umumnya angka kesakitan cenderung menurun, namun karena
usia lanjut meningkat, maka hal ini tetap merupakan masalah yang memerlukan
perhatian, karena diharapkan usia lanjut tidak menjadi beban dikemudikan hari.
Melainkan tetap berdaya guna bagi dirinya, keluarga dan masyarakat untuk
melaksanakan upaya kesehatan usia lanjut secara efektif data dan informasi yang
ada pada saat ini sangat terbatas. Di samping ini gerontologi dan geriatri
belum tercantum dalam kurikulum pendidikan kesehatan, baik di lingkungan
departemen kesehatan. Sehingga pengetahuan dasar petugas kesehatan untuk
pengembangan upaya kesehatan usia lanjut masih perlu ditingkatkan (Depkes RI: 4
– 6)
Salah satu kebijakan Departemen
Kesehatan RI dalam pembinaan usia lanjut adalah dengan upaya peningkatan
kesehatan dan kemampuan untuk mandiri agar selama mungkin untuk dapat produktif
dan berperan aktif dalam pembangunan. Bentuk partisipasi aktif masyarakat yang
diharapkan berupa partisipasi dalam pendataan, pemanfaatan pelayanan
(Puskesmas, Posyandu). Pengenalan diri masalah kesehatan lanjut usia dan serta
pendanaan bagi rujukan yang diperlukan (Depkes RI, 2000:20)
Menurut WHO “lansia aktif” adalah suatu
proses yang memberikan kesempatan optimal untuk memperoleh kesejahteraan fisik,
sosial dan mental dalam rangkaian seluruh kehidupan, agar meningkatkan usia
harapan hidupnya dengan sehat, produktif dan berkualitas. Sehingga diharapkan
lansia tidak hanya aktif secara fisik akan tetapi juga terlibat aktif dan
berkualitas. Sehingga diharapkan lansia tidak hanya aktif secara fisik akan
tetapi juga terlibat aktif dalam kegiatan sosial, spiritual kebudayaan maupun
ekonomi (Nugroho, 2000:18).
Menyadari akan proporsi penduduk berusia
55 tahun ke atas akan meningkat sejalan dengan peningkatan dan membaiknya
kondisi sosial ekonomi dan sosial budaya bangsa di masa – masa yang akan datang
maka perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam dengan demikian diharapkan
petugas kesehatan mengadakan posyandu lansia guna membantu lansia untuk
mendapatkan informasi- informasi tentang kesehatan. Selain itu lansua dapat
melakukan pemeriksaan kesehatan di posyandu tersebut (Depkes RI, 1991:3).
Posyandu lansia adalah tempat pelayanan
bagi lansia dengan ada posnyandu inilah dapat membantu lansia untuk
meningkatkan status kesehatan mengatasi masalah – masalah kesehatan yang
mungkin timbul seperti penyakit yang sering dialami lansia adalah
rematik,tekanan darah tinggi, jantung dan diabetes melitus. Walaupun telah
didirikan posyandu lansia ini, namun lansia tersebut tidak memperdulikan dan
banyak di antara mereka lebih baik melakukan
kegiatan lain dari pada pergi ke posyandu lansia tersebut tiap bulannya, hal
ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan lansia terhadap pentingnya posyandu
lansia tersebut. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu, pengindraan
terjadi melalui pancaindra manusia yang sebagian besar pengetahuan diperoleh
melalui mata dan telinga. Pengetahuan yang baik tentang manfaat posyandu lansia
akan membantu lansia mendapatkan berbagai informasi tentang kesehatan lansia.
Sehingga lansia dapat meningkatkan status kesehatan dengan adanya posyandu
lansia.
Selengkapnya
Selengkapnya
0 komentar:
Posting Komentar