BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tujuan pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah
untuk meningkatkan derajat kesehatan untuk seluruh lapisan masyarakat sehingga
siap berdaya guna dan mampu mewujudkan Indonesia sehat 2010 (Depkes RI, 2002.).
Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam
pembangunan tersebut telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang,
yaitu adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang medis
atau di bidang kedokteran sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan
penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup sehingga akibatnya jumlah
penduduk yang berusia lanjut meningkat dan cenderung bertambah lebih cepat
(Wahjudi Nugroho, 2000 : 1)
Data statistik pada tahun 2002, jumlah lansia di Indonesia berjumlah 16
juta dan diproyeksikan akan bertambah menjadi 28,8 juta pada tahun 2020 atau
sebesar 11,34 % penduduk dan saat ini merupakan peringkat ke-empat dunia di
bawah Cina, India, dan Amerika Serikat. Sedangkan umur harapan hidup
berdasarkan sensus BPS tahun 1998 masing-masing untuk pria 63 tahun dan
perempuan 68 tahun (R. Boedhi Darmojo, 2000 : 4).
Tabel .1.1 Pertumbuhan dan proyeksi pada lansia
|
||
No
|
Tahun
|
Jumlah
dalam Juta
|
1
|
1900
|
3,1
|
2
|
1920
|
4,9
|
3
|
1940
|
9
|
4
|
1960
|
16,7
|
5
|
1980
|
25,7
|
6
|
1992
|
32,2
|
7
|
2000
|
34,9
|
8
|
2010
|
39,7
|
9
|
2020
|
53,6
|
10
|
2030
|
69,8
|
11
|
2040
|
75,5
|
12
|
2050
|
78,9
|
sumber : wahjudi
nugroho, 2000 : 2.
Tabel. 1.2 Jumlah dan persentase populasi lansia
Indonesia 1971- 2020
|
|||
Tahun
|
Jumlah
lansia
|
Persentase
|
|
1971
|
5,306,874
|
4,48
|
|
1980
|
7,998,543
|
5,45
|
|
1990
|
11,277,557
|
6,29
|
|
1995
|
12,778,212
|
6,56
|
|
2000
|
15,262, 199
|
7,28
|
|
2005
|
17,767,709
|
7,97
|
|
2010
|
19,936,895
|
8,48
|
|
2015
|
23,992,553
|
9,77
|
|
2020
|
28,822,879
|
11,34
|
Sumber : BPS, Ananta dan Anwar yang dikutip dari
Djuhari Anwar
Bila dilihat dari statistik di atas pada saat sekarang masalah lanjut usia
belum menduduki hal yang sangat penting, tetapi berhasilnya pembangunan selama
beberapa pelita ini menunjukan angka harapan hidup bangsa Indonesia pada
masa mendatang akan terus meningkat sehingga pembinaan lanjut usia ini semakin
menonjol peranannya. Hal ini tentu perlu adanya kerja sama lintas program dan
lintas sektoral untuk pelayanan kesehatan lanjut usia yang mantap menuju lanjut
usia bahagia, berguna dan berkualitas (Wahjudi Nugroho, 2000 : 1-4).
Menjadi tua adalah masalah baru bagi manusia pada saat
memasuki tahap baru dalam hidupnya yaitu masa lanjut usia dan memasuki proses
penuaan karena proses menua adalah sebuah proses yang mengubah orang dewasa
sehat menjadi rapuh disertai dengan menurunnya cadangan hampir pada semua sistem
fisiologis dan disertai pula dengan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit
dan kematian (Harry Isbagio dan Siti Setiati, 2001:257)
Pada proses menua manusia mengalami perubahan-peurubahan
fisik, seperti kehilangan atau kemunduran kerja sel hingga kehilangan
fungsional sistim organ. Dengan menjadi tua berbagai implikasi yang ditemukan
pada proses menua seperti kemunduran kinerja, kehilangan kemampuan dan fungsi
fisiologis, serta hilang dan berkurangnya sumber-sumber yang dibutuhkan; status
sosial, finansial, kehilangan (kematian) pasangan, serta dukungan kerabat dan
implikasi ini merupakan ancaman untuk psikologis bagi lansia (Wahjudi Nugroho, 2000
: 1-4).
Terjadinya disangagement
atau isolasi sosial pada lansia merupakan suatu bentuk penolakan dari
lingkungan dan lansia itu sediri. Menarik diri atau menolaknya lingkungan adalah
sumber ancaman baru tehadap psikologis lansia. Kecemasan, marah, stres, hingga
depresi adalah suatu bentuk akibat dari ancaman terhadap psikologis tersebut
dan panti-panti jompo merupakan tempat yang biasanya dijadikan suatu pilihan
atas menarik dirinya lansia ataupun karena penolakan lingkungan dan dapat
dibayangkan betapa tingginya tingkat tekanan yang dirasakan lansia disana jika dibandingkan
dengan lansia yang tinggal di lingkungan keluarga dekat yang senantiasa adanya
dukungan yang tetap menyemangatinya.
Selengkapnya
Selengkapnya
TINJAUANTEORITIS
KERANGKA PEMIKIRAN
METODE PENELITIAN
0 komentar:
Posting Komentar