Blog Gw

GAMBARAN PENGETAHUAN KLIEN HIPERTENSI TENTANG HIPERTENSI DI POLI INTERNE RSUD XXXXXX


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Manusia Sehat tahun 2010 masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia ( Depkes RI. 1999 ).  
Peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam bidang kesehatan dapat dilihat peningkatan usia harapan hidup. Dengan pertambahan usia harapan hidup akan bergulir konsep penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit degenaratif, dimana salah satunya penyakit degenaratif  adalah penyakit hipertensi ( Depkes RI, 1999 )
Penyakit hipertensi sebagai penyakit degeneratif dapat di percepat dengan adanya perubahan pola makan yang menjurus ke siap santap yang mengandung lemak, protein, garam yang tinggi, dimana makanan siap santap tersebut sering dikonsumsi oleh masyarakat. Perubahan pola tersebut terjadi karena informasi dan peningkatan status ekonomi yang berdampak pola konsumtif masyarakat. Pola konsumtif masyarakat yang tidak didukung dengan pengetahuan dapat berdampaknya terhadap kemungkinan resiko hipertensi ( Ilmu Penyakit Dalam, 1986 ).
Pengetahuan merupakan hasil dari apa yang di ketahui seseorang dan ini terjadi setelah orang tersebut, melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting terhadap berbentuknya tindakan seseorang ( Natoatmodjo, 2003 ).
Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung atau dari pengalaman orang lain yang disampaikan pada seseorang, selain itu dapat di peroleh dengan mengikuti kegiatan – kegiatan yang menyangkut kebutuhan mereka atau melalui metode komunikasi seperti konsultasi dan lain – lain (B.Santoso,1993 ).
Menurut Suparman ( 1998 ) Hipertensi merupakan suatu peningkatan tekanan darah, dimana komplikasi nyata mungkin timbul. Menurut Sidabutar & Wiguno, ( 1990 ) mengatakan hipertensi adalah di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal, yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan ( morbilitas ) dan angka kematian ( mortalitas ).
Dari hasil survei kesehatan rumah tangga pada tahun 1995 menunjukkan prevelensi penyakit hipertensi di Indonesia cukup tinggi yaitu 83 ( delapan puluh tiga ) orang dari 1.000 ( seribu ) orang anggota rumah tangga. Prevalensi di luar Jawa dan Bali lebih besar di bandingkan kedua pulau tersebut, karena hal ini terkait erat dengan pola makan terutama konsumsi garam yang umumnya lebih tinggi di luar Jawa dan Bali ( Astawan, 2002 ).
Provinsi Sumatera Barat ditemukan kasus Hipertensi paling tinggi di bandingkan daerah lainnya di Indonesia. Hal ini berhubungan erat dengan gaya hidup dan pola makan sebagai penyebab utama. Tingginya hipertensi di Ranah Minang terungkap dari penelitian bersama Tim Dinas Kesehatan dan Yayasan Jantung Indonesia Cabang Sumatera Barat. Penelitian yang berlangsung dua pekan pada akhir September tahun 2000 itu melibatkan 204 Puskesmas yang terbesar di 14 ( empat belas ) Kabupaten dan Kota. Hasilnya 19% dari 4,4 juta jiwa penduduk Sumatera Barat terkena penyakit Hipertensi, peringkat paling atas ditemui di Bukittinggi ( Majalah Tempo, 12 November tahun 2000 ).
Selengkapnya 


0 komentar:

Posting Komentar